Senin, 07 Mei 2012

Akuakultur Manajemen Bisnis Modern Berorientasi Keuntungan Multiproduksi


Akuakultur adalah sistem untuk memproduksi biota (organisme) akuatik dilingkungan terkontrol dalam rangka mendapat keuntungan (profit), Sumberdaya perikanan laut di berbagai bagian dunia sudah menunjukan adanya kecenderungan menipis (FAO, 2000). Sedangkan, definisi akuakultur sendiri yakni adanya campur tangan manusia untuk meningkatkan produktifitas perairan demi kegiatan budidaya. Kegiatan budidaya yang dimaksud adalah kegiatan pemeliharaan untuk memperbanyak (reproduksi), menumbuhkan (growth), serta meningkatkan mutu biota akuatik sehingga akan diperoleh keuntungan. Yang dimaksudkan dengan memperoleh keuntungan yakni setiap organisme yang diakuakultur nantinya mampu menjadi komoditas yang akan bernilai ekonomis tinggi dan dapat dimanfaatkan secara baik oleh masyarakat Indonesia maupun diekspor ke negara lainnya.
Komoditas budidaya perairan adalah spesies atau jenis ikan (dalam arti luas) yang diproduksi dalam kegiatan budidaya dan menjadi barang atau produk yang bisa diperdagangkan. Indonesia memiliki berbagai komoditas budidaya perairan yang diunggulkan. Tentunya, peningkatan jumlah komoditas akuakultur Indonesia terus mengalami perkembangan yang sejalan dengan perkembangan teknologi akuakultur dan peningkatan kebutuhan manusia terhadap nilai konsumsi ikan.
Akuakultur ini merupakan nama untuk semua jenis daerah air atau lahan basah, dimana hewan dan tanaman air dibudidayakan. Masyarakat sangat tergantung pada perairan dan sumber dayanya. Kehidupan dan mata pencaharian sebagai nelayan dan petani merupakan bagian dari tradisi dan budaya masyarakat kita.
Perairan memiliki peran yang cukup besar dalam kehidupan, seperti menyediakan ikan dan produk-produk lain: udang, belut, lele, tanaman air dan sebagainya untuk makanan dan pendapatan. Membudidayakan ikan hanyalah salah satu bagian dari suatu sistem akuakultur yang sehat. Ada banyak faktor lain yang membantu sistem tersebut tetap sehat dan produktif. Tanaman air, bakteri, serangga, pepohonan dan hewan-hewan lain semuanya memiliki peran yang penting dalam sistem akuakultur.
Selain tersebut di atas, akuakultur memiliki beberapa keuntungan seperti (a) dapat memanfaatkan lahan yang memiliki produktifitas rendah atau lahan tak terpakai menjadi lebih produktif. (b) membantu aliran air dan drainase di musim hujan. Di musim kemarau, sistem ini menyediakan suatu penyimpanan air yang dapat digunakan untuk kebutuhan tanaman dan hewan. (c) mengubah dan memodifikasi iklim. Sistem ini membuat suhu sekitarnya sejuk, sehingga iklim lebih nyaman. Hal ini sangat menguntungkan bagi tanaman serta lingkungan sekitarnya. (d) mengurangi masalah di sekitar lingkungan akuakultur karena dapat menarik predator hama alami. (e) dapat meningkatkan efisiensi dan keuntungan karena sistem akuakultur dapat dikombinasikan dengan produk non perairan.
Hingga saat ini, umumnya masyarakat dalam melakukan pengolahan lahan masih bersifat monoproduksi. Seperti, satu lahan hanya dimanfaatkan untuk pertanian saja, perikanan saja atau peternakan saja. Dengan demikian dirasa kurang maksimal dalam pengolahannya. Oleh karena itu, diperlukan sebuah manajemen baru untuk mengolah lahan menjadi multiproduksi. Hal tersebut dapat direalisasikan dengan sistem akuakultur yang dapat dikombinasikan dengan berbagai produk non perairan.